Jumat, 20 Oktober 2017

Bagaimana ya Sistem Perhitungan Uang Pertanggungan Asuransi???

   



UP asuransi atau Uang Pertanggungan asuransi adalah sejumlah uang yang diberikan oleh perusahaan asuransi terkait kepada ahli waris nasabah dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah tertulis dalam polis asuransi. Ketentuan dan syarat-syarat yang ada harus dipahami terlebih dahulu sebelum mendaftarkan diri dalam asuransi tersebut, agar nasabah tidak merasa dirugikan dan paham bagaimana klaim bisa cair ketika dibutuhkan. Ahli waris dikatakan berhak untuk mendapatkan uang warisan yang berupa uang pertanggungan asuransi. Besarnya UP yang diberikan bersifat relatif karena sesuai dengan kebutuhan dan penghasilan dari kepala keluarga.

Jadi, sebelum anda memutuskan untuk membeli produk asuransi jiwa tertentu, akan lebih baik jika anda melakukan perhitungan UP, agar keluarga anda memperoleh manfaat UP yang maksimal di masa depan. Selain itu, perhitungan uang pertanggungan asuransi juga diperlukan sebagai penetuan besar premi yang anda bayarkan nantinya. Setidaknya ada tiga metode penghitungan UP yang bisa anda lakukan, yaitu berikut ini;
Human life value

Metode ini yang paling umum digunakan untuk menghitung besarnya UP asuransi jiwa. Dengan menggunakan metode ini anda bisa mengetahui besarnya norminal uang yang dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan keluarga anda selama jangka waktu tertentu. Setidaknya terdapat empat hal utama yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam metode ini, yaitu besarnya penghasilan tahunan, besarnya pengeluaran tahunan, jangka waktu pencari nafkah sampai pensiun dari pekerjaannya dalam hitungan tahun, dan juga estimasi dana yang dibutuhkan.
Income based value

Metode income based value berbeda dari metode human life value karena tidak memperhitungkan kemungkinan kenaikan biaya atau kebutuhan. Metode ini berlandaskan pada ekspektasi inflasi yang selalu terjadi setiap tahunnya dari penghasilan bulanan yang didapatkan.

Jika dibandingkan dengan kedua metode sebelumnya, metode perhitungan uang pertanggungan asuransi ini lebih berdasarkan pada kebutuhan finansial yang spesifik. Hal ini bisa dikategorikan ke dalam biaya pendidikan anak atau biaya kesehatan untuk perawatan penyakit tertentu.

Biasanya, jika seseorang atau ahli waris yang secara signifikan telah mendapatkan uang pertanggungan dalam jumlah yang besar, akan terjadi perebutan yang bisa saja tidak sesuai dengan konteks yang tertulis dalam surat wasiat. Dan jika tidak dipikirkan secara matang, uang pertanggungan tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat jika memang tidak ada keterangan secara mendetail dalam penggunaan uang pertanggungan yang dijelaskan dalam surat wasiat mau pun polis asuransi terkait.

Untuk menghindari hal tersebut, setidaknya si ahli waris atau keluarga yang bersangkutan paham betul dengan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan dalam menggunakan uang pertanggunan asuransi yang didapatkan. Ada pun hal yang harus dilakukan ketika uang pertanggungan cair yang pertama kali adalah menggunakan uang tersebut untuk membayar hutang jika yang meninggal memang masih memiliki hutang yang belum dilunasi. Alangkah baiknya jika hutang tersebut segera dilunasi agar mengurangi beban yang meninggal di alam kubur.

Selain itu, untuk mencegah uang pertanggungan jatuh ketangan yang tidak tepat selain ahli waris. Akan lebih baik untuk menyimpan sebagian uang yang memang telah dipehitungkan mampu membiayain keperluan selama setahun, dan sisa uangnya bisa di depositokan untuk tahun-tahun selanjutnya. Dengan mendepositokan uang tersebut maka manfaat yang didapatkan akan menjadi lebih dan tidak ada keborosan yang dilakukan karena tidak keseluruhan uang dipegang secara gamblang.

Sumber: uangteman.com